Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Harga Tanah Urug Naik Tak Rasional,Puluhan Sopir Truk di Nganjuk Protes

Sabtu, 08 Februari 2025 | Februari 08, 2025 WIB Last Updated 2025-02-09T07:18:45Z





Nganjuk,-Sedikitnya Puluhan sopir truk di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur layangkan protes,mengeluhkan kenaikan drastis harga tanah urug yang dijual sejumlah perusahaan tambang di wilayah tersebut.


Menurut mereka(para supir) Kenaikan harga ini dirasa tak rasional karena terjadi tanpa sebab dan faktor pengaruh yang jelas.






Walhasil dampaknya, para sopir bisa kehilangan pendapatan dan sulit mendapatkan untung dari transaksi tanah urug yang diperjual belikan mereka,jika dikalkulasi dengan ongkos kerja dan bea oprasional. 


Menurut keterangan salah satu supir bernama Dariono (45), "para pemilik tambang sempat menaikan harga tanah urug hingga Rp300 ribu untuk satu truk dengan kapasitas kurang lebih 8 kubik, di akhir tahun 2024. Padahal awalnya hanya mencapai Rp210 ribu per 8 kubiknya."


Kondisi dan Situasi menyulitkan pendapatan para supir ini, sempat membuat para sopir menggelar aksi protes ke DPRD Nganjuk pada Rabu 5 Februari 2025 kemarin,
membuat sejumlah perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Nganjuk berubah sikap dan kemudian menurunkan harga di angka Rp250 ribu per 8 kubik.


",Saat ini,"ujar Margono(43). harga tanah urug dari perusahaan tambang terhenti di harga Rp250 ribu.


Dariono menambahkan "Jika harga segitu, kita jualnya ke konsumen hanya mencapai Rp500 sampai Rp525 ribu. Harga kulak di perusahaan tambang Rp250 sampai Rp300 ribu.pendapatan kotor kita Rp200 sampai dengan Rp275 Belum kepotong beli solarnya, terus untung kita dari mana. Kita punya keluarga yang harus dihidupi mas,” tambah Dariono Sabtu (8/2/2025).


Hal senada juga dikatakan Suparno (40), menurutnya, kenaikan harga tanah urug biasanya terjadi jika sejumlah kompenen pendukung seperti adanya kenaikan BBM dan bahan lainnya, sehingga berdampak pada kegiatan usaha lain.
“Nah kalau saat ini solar tidak naik, kok ini perusahaan tambang menaikan harga tanah urug. Ini yang memberatkan kami. Tidak ada sisa uang untuk keluarga di rumah jika situasi harganya segitu,” katanya.

Para sopir sendiri mengancam akan melakukan aksi demonstrasi jika kenaikan harga tanah urug tak segera direvisi. “Kami akan demo jika kondisi ini terus terjadi. Kami mau makan apa nanti jika harga naik dan nilai jualnya tetap,” paparnya.


Namun, Meski demikian hingga saat ini belum ada klarifikasi ataupun keterangan resmi dari asosiasi tambang di wilayah Kabupaten Nganjuk atas kenaikan harga tanah urug yang dikeluhkan para sopir.



(Nabila/Fauz)
×
Berita Terbaru Update