Surabaya,-Kemarin, Rabu (12/2/2025) malam Balai kota Surabaya menggelar Festival Cap Go Meh, ramai dihadiri puluhan ribu orang, acara yang dibuka dengan tarian barongsai khas tionghoa, dengan dihadiri oleh warga masyarakat dari berbagai kalangan.
Wali Kota Surabaya,Eri Cahyadi mengapresiasi semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung acara ini dan berharap di acara festival perayaan Cap Go Meh semakin dapat memperkuat persatuan dan kesatuan terutama antar etnis,dan memelihara masing-masing tradisi yang telah ada dan berkembang dikota Surabaya.
Sementara seperti halnya Hermawan Santoso Ketua "Yayasan Bhakti Persatuan" juga menegaskan bahwa Cap Go Meh bukan sekadar perayaan, akantetapi sudah menjadi tradisi yang mencerminkan kebersamaan etnis, suku, budaya di Surabaya dan tak lupa pula ia juga berterima kasih kepada Pemkot Surabaya atas ruang dan dukungannya dalam merayakan Imlek dan Cap Go Meh bersama masyarakat Tionghoa kota Surabaya dan sekitarnya.
Ribuan warga yang hadir tampak antusias dan berbaur mengikuti maraknya perayaan Cap Go Meh yang digelar di Balai Kota Surabaya, kemarin-Rabu 12 Februari 2025. Dalam Perayaan tersebut bahkan tidak hanya diikuti oleh masyarakat beretnis Tionghoa saja, akan tetapi juga hadir warga masyarakat Kota Pahlawan lainnya,dan menjadi hiburan pengguna jalan yang kebetulan lewat.
Dari pantauan terkini69news.id di lapangan, terlihat masyarakat warga Surabaya,berbaur dengan warga lain etnis Tionghoa yang sedianya hadir di perayaan Cap Go Meh yang mayoritas mengenakan pakaian bernuansa merah, yang mereka yakini sebagai simbol keberuntungan dan keberanian.
Sebagai Ketua Umum Yayasan Bhakti Persatuan Hermawan Santoso menjelaskan, bahwa perayaan Cap Go Meh adalah puncak dan gelaran akhir dari perayaan Hari Raya Tahun Baru Cina atau Imlek.
“Cap Go Meh yang menandai akhir dari perayaan imlek telah menjadi bagian dari tradisi yang hidup di tengah masyarakat. Di Surabaya, ini bukan hanya perayaan tapi juga wujud nyata kebersamaan antar etnis, suku, dan budaya,” jelas Hermawan.
Hermawan juga menyebut, bahwa perayaan Cap Go Meh di Balai Kota Surabaya sebagai simbol keberagaman dan kerukunan antar warga.
“Maka dari itu, tema yang kita angkat malam hari ini adalah ‘Cap Go Meh Nusantara’ dengan semangat keberagaman,dengan harapan Semoga bisa mempererat persaudaraan kita,” katanya.
Sementara itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi memberikan apresiasi penghargaannya kepada segenap pihak yang telah mendukung terselenggaranya perayaan Cap Go Meh di Balai Kota malam hari ini,(kemarin) Dan Eri pun berharap, dengan perayaan Cap Go Meh dapat semakin memperkuat rasa persatuan dan kesatuan antar anak bangsa.
“Pada momen Cap Go Meh ini, saya mengucapkan matur nuwun dan kedepan, semoga tali persaudaraan kita terus terjaga tanpa melihat suku, agama, akan tetapi lebih dan yang pasti yakinkan bahwa kita adalah NKRI, harga mati dan bangsa Indonesia yang bersatu dan tidak dapat terpisahkan,” tegas Eri.
Sementara itu, dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya, Xu Yong juga mengucapkan banyak rasa terima kasihnya kepada Pemkot beserta seluruh warga Kota Surabaya yang telah hadir dan turut meramaikan serta memeriahkan acara Festival perayaan Cap Go Meh yang dirayakan untuk kali keduanya di Balai Kota Surabaya.
"Kami benar-benar sangat senang dan kami mewakili konsulat jenderal menyampaikan salam hangat dan banyak terima kasih kepada penyelenggara, partisipan, serta Walikota Eri Cahyadi dan Pemerintah Kota (PEMKOT) Surabaya yang telah memberikan dukungan dan asistensi terhadap komunitas Tionghoa di Surabaya," pungkasnya.
Dalam perayaan festival Cap Go Meh kali ini ramai juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan menarik.
Mulai dari musik oriental Kemuning, atraksi barongsai dengan musik tambur, serta musik klasik mandarin. Selain itu terdapat pula berbagai stand-lapak yang menjual makanan-makanan khas Tionghoa.
(Fauz)
