Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KABAR DUKA AL MAGHFIRULLAH GURU SEPUH KH ZAINUL ARIFIN WAFAT.

Sabtu, 01 Maret 2025 | Maret 01, 2025 WIB Last Updated 2025-03-12T12:57:00Z






GERSIK.- terkini69news.id 
Duka masih menyelimuti keluarga besar Pon-Pes Mambaus Sholihin
Salah satu guru sepuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaus Sholihin, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik,
Almaghfirullah KH Zainul Arifin, kemarin wafat pada Hari Jumat malam (28/2/2025) di usia 71 tahun.




Sosok Kiai yang begitu dikenal istiqomah,kharismatik dan disiplin dalam mendidik/mengajar ngaji setiap seusai salat Subuh di Masjid Akbar Pondok pesantren ini tutup usia dan meninggalkan  tujuh anak serta 14 cucu.



Dihadiri ribuan pelayat, yang merasa duka kehilangan sosok sang kyai, Dalam prosesi jenasah, salat jenazah, hingga penghantaran terakhir dipemakaman pada hari Jumat (kemarin) dipadati ribuan santri, alumni, keluarga besar pondok, serta tokoh masyarakat yang datang bahkan dari luar kota, berduka, kehilangan, dan untuk memberikan penghormatan terakhir. Demikian pula terlihat hadir KH Ubaidillah Faqih dari Langitan dan yang menjadi imam salat jenazah.



Ketua MUI Gresik Bidang Pemberdayaan Ekonomi Syariah, H Muslih Hasyim dalam mengenang sosok sang arif Al Maghfirullah, KH Zainul Arifin beliau sebagai ulama yang santun dan dekat dengan masyarakat. "Beliau tidak hanya mengajar di pondok, tapi juga aktif mengaji bersama masyarakat luar daerah. Sosok kiai sepuh yang sederhana dan bersahaja. Kami sangat kehilangan,” ujarnya.




Turut berduka, dan rasa kehilangan, Hal senada disampaikan anggota DPRD Gresik, Khoirul Huda. Menurutnya, almarhum adalah figur ulama yang tekun,istoqomah,dan telaten dalam mendidik santri dan masyarakat. "Beliau kiai yang istiqomah dan telaten dalam mendidik. Kehilangan beliau adalah duka bagi kami, terutama keluarga besar pondok pesantren dan warga Desa Suci,” tuturnya.




Diantaranya adalah, Muhammad Yahya pemuda asal surabaya, salah satu alumni pondok pesantren dalam mengenang momen kebersamaannya dengan KH Zainul Arifin, terutama saat mengaji Subuh. "Amat kehilangan ya, Saya pernah punya pengalaman memijat dan mengobrol,mendengar nasihat nasihat,penuh ilmu beliau setiap setelah salat Subuh. Alhamdulillah, beliau senang. Seraya berkaca mengucap "Husnul khotimah, Kiai. Amin,” tutur pemuda asal Surabaya itu.



(Fauz)
×
Berita Terbaru Update