surabaya, - Terkini69news.id -Bertepatan Hari ke empat belas dalam bulan suci Ramadhan, Jama'ah yang tergabung dalam Majlis AT-TATHIR menggelar acara peringatan kelahiran salah satu manusia Agung dari cucu Manusia paling Agung Baginda Rosul Pada hari Jum'at tanggal.(14/03/25).
Cucu beliau yang pertama yakni Sayyidina Hasan Putra dari Sayyidina Ali Bin Abi Tholib dengan Fatimah Az zahra Putri tercinta baginda Nabi Muhammad Saw.
Peringatan yang hampir setiap tahun yakni di malam pertengahan bulan suci Ramadhan, atau bisa di sebut Nisfu Ramadhan malam ke15, Kali ini digelar dengan dimulai pembacaan ayat ayat suci, pembacaan doa, tawasul, hadist kisa' dan ziarah, yang dalam pada puncaknya dari acara adalah tausiyah.
Tausiyah, Ceramah agama yang dalam hal ini di sampaikan oleh Al Ustadz, Al Habib Muhammad bin Husein Al Haddad dari bangil, yang dengan khidmat di dengar oleh sekitar seratus lebih jama'ah At-Tathir yang hadir.
Diantara rangkuman isi tausyiyah, beliau sampaikan keutamaan-keutamaan sayyidina Hasan yang ber juluk Al Mujtaba' Cucu Pertama Rosul Saw. Yang sangat Agung Menyerupai Kakeknya.
Baik dalam Akhlakulkarimah, bermayarakat, berpolitik, juga dalam berbaur diantara umat yang fakir, miskin, dan dalam kebijaksanaan nya beliau sangat mentauladani kakek beliau ARROSUL Muhammad Saw.
Di penghujung acara ditutup doa ziarah dari jauh pada beliau sayyidina Hasan yang dalam salah satu hadist Baginda Nabi Saw.
Disebut dalam salah satu hadist sohih "HASAN wal HUSEIN sayyidaisysyababi ahlil jannah" (HASAN dan HUSEIN adalah pemuda penghulu syurga).
Dalam pembacaan ziarah dari jauh ini dipimpin oleh Al Ustadz, Al Habib Asadullah bin Muhammad aljufri Surabaya.
Panitia menghimbau dan mengucap puji syukur atas terlaksananya peringatan Milad Sayyidinal Imam Hasan Al Mujtaba' dan kehadiran para jama'ah yang sebagian dari sidoarjo, krian, dan dari surabaya sendiri dengan antusias, penuh gembira, dan bersuka cita, sebagaimana Nabi Saw, juga merasa gembira kala masa itu.
Dan sebagai sarana pemersatu ummat berpegang teguh pada ajaran dan suri tauladan Nabi Saw.dan para keluarga mulianya bahwa jangan mau dipecah belah seperti kisah yang di ulas dalam peringatan mengenang, mengingatkan kembali sejarah2 panjang perjuangan keluarga mulia pembawa risalah agama islam kanjeng Nabi Muhammad Saw, Dan pemersatu UmmatNya.
(Fauz)
