Jepara,-Kepemimpinan di tingkat daerah menjadi sorotan penting dalam pembangunan bangsa. Dalam hal ini, sosok Witiarso Utomo sebagai Bupati.
Jepara menghadirkan corak kepemimpinan yang unik dalam 100 hari pertamanya. Pendekatan partisipatif, kedekatan dengan masyarakat desa, serta sejumlah program konkret menjadi awal yang menggugah harapan. Namun, tidak terlepas pula dari sejumlah tantangan etika dan teknis dalam pelaksanaan kebijakan.
Dari sudut pandang sosiologi hukum dan dinamika kebijakan publik, telaahan ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh yang bisa menjadi bahan refleksi dan kontrol sosial masyarakat terhadap arah dan kualitas kepemimpinan ke depan.
Mas Witiarso memilih untuk tidak hanya duduk di balik meja kekuasaan, tetapi turun langsung ke desa-desa. Program "Bupati Ngantor di Desa" memungkinkan aspirasi masyarakat terserap langsung, dari keluhan abrasi pantai hingga kelangkaan pupuk. Ini menampilkan gaya kepemimpinan partisipatif yang memperkuat legitimasi sosial dan hukum.(6/6/25).
Dalam 100 hari pertamanya menargetkan perbaikan 101 km jalan rusak. Program ini bertujuan mempercepat konektivitas antar wilayah.
dan mobilitas masyarakat. Ini bukan hanya kebijakan teknis, tetapi bentuk responsif terhadap hak warga atas pelayanan publik yang layak
Langkah strategis ini mencakup 36 ruas jalan kabupaten dan dilakukan melalui metode “klinik jalan”. Hingga awal Juni 2025, tercatat 166,638 km jalan telah diperbaiki.
Pendekatan dan komunikasi intensif ke kementerian di pusat dan tokoh masyarakat untuk mendorong untuk bantuan pendidikan, pertanian, irigasi pertanian perlindungan abrasi kesejahteraan industri meubel hingga perbaikan sekolah menunjukkan diplomasi politik daerah yang cerdas dan proaktif demi kebutuhan daerah.
(Konsorsium Jepara)
