Surabaya,-Dalam upaya memperkuat tata kelola pengadaan barang dan jasa, sejumlah pihak kini semakin menekankan pentingnya kolaborasi dan transparansi.
Kegiatan pelatihan dan sosialisasi yang digelar sepanjang tahun ini menjadi ajang bagi berbagai pihak untuk saling belajar dan memahami peran masing-masing, khususnya dalam mendukung proses pengadaan yang berpihak pada masyarakat.
Menurut salah satu narasumber, semangat kerja sama antaranggota menjadi hal yang sangat penting. “Kita ingin bersama-sama belajar dan berperan dalam pengadaan untuk masyarakat. Transparansi dan evaluasi menjadi nilai utama dalam setiap langkah yang kita ambil,” ujarnya dalam sesi pelatihan tersebut.
Meski tahun anggaran hampir berakhir, kegiatan sosialisasi dan pendampingan masih terus berjalan hingga akhir Desember. Hal ini dilakukan agar seluruh pihak dapat menyiapkan diri dengan baik menjelang pelaksanaan program pengadaan tahun 2026 yang dinilai akan lebih terarah dan efisien.(11/11/25).
Menariknya, program pengadaan tahun depan akan mengadopsi pendekatan baru yang dikenal dengan nama Program Profesi. Melalui program ini, setiap bidang akan memiliki struktur kerja yang lebih jelas dan efisien, dengan menekan biaya melalui kemitraan langsung bersama produsen. “Kita akan bekerja di bawah satu payung kerja sama, agar harga lebih kompetitif namun tetap menjamin kualitas,” jelas perwakilan panitia.
Selain itu, pihak penyelenggara juga berkomitmen untuk terus melakukan pembaruan dan pemantauan terhadap sistem yang digunakan. Setiap perkembangan, termasuk potensi gangguan atau penyesuaian teknis, akan diinformasikan secara terbuka melalui kanal resmi agar semua peserta tetap mendapatkan informasi terkini.
Dengan semangat transparansi, kolaborasi, dan inovasi, diharapkan program pengadaan tahun 2026 dapat menjadi momentum baru bagi seluruh pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan sistem pengadaan yang lebih adil, efisien, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat luas.
(Nurdina)
