Surabaya,-Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Sukomanunggal Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap kasus penipuan dan penggelapan sepeda motor yang terjadi di Warkop Gokil, Jalan Kupang Jaya No. 90 Surabaya, pada hari Senin (21/6/25) sekitar pukul 23.30 WIB.
Korban dalam kasus ini diketahui b berinisial E M A, warga Jalan Kandangan Rejo IV No. 14 Surabaya. Sementara tersangka adalah M, I F bin B H (19), beralamat sesuai KTP di Dusun Pocok Setoa Tarogen, RT 001 RW 003, Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, dan berdomisili di Jalan Kandangan Rejo II No. 20 Surabaya.
Kapolsek Sukomanunggal Kompol Zainur Rofik, SH, melalui Kanit Reskrim IPDA Eko Yudha menjelaskan bahwa kejadian bermula saat korban sedang berada di warung kopi miliknya Tungka Warkop Gokil. Tersangka yang bekerja sebagai karyawan di tempat tersebut, pada pukul 23.30 WIB meminjam sepeda motor korban dengan alasan mau keluar sebentar.
Tersangka mengambil kunci kontak sepeda motor yang berada di depan meja kasir tanpa izin dan membawa sepeda motor tersebut. Namun, setelah itu tersangka tidak pernah kembali ke warkop, bahkan tidak pernah lagi masuk kerja. Hingga saat ini, sepeda motor milik korban tidak dikembalikan.
“Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian materiil sebesar Rp 23.000.000,- dan melaporkan ke Polsek Sukomanunggal untuk ditindaklanjuti,” jelas IPDA Eko Yudha.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa sepeda motor tersebut telah dijual oleh tersangka kepada seorang pria yang dikenalnya melalui media sosial seharga Rp 6.500.000,-. Saat diamankan, pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 500.000,-, yang merupakan sisa dari hasil penjualan sepeda motor tersebut.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman pidana penjara maksimal empat tahun, serta Pasal 379a KUHP tentang penggelapan dengan nilai kerugian kecil yang diancam pidana penjara maksimal tiga bulan atau denda maksimal Rp 900.
Polsek Sukomanunggal mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih karyawan serta tidak sembarangan meminjamkan barang berharga kepada orang lain, meskipun sudah dikenal dekat.
(Fauz)