*Disusun oleh:* _Tim Kajian dan Pemerhati Lingkungan dan Kebijakan Publik, Yayasan Konsorsium LSM Jepara_
Jepara, -Eks TPA Gemulung, yang sebelumnya aktif sejak tahun 2005, telah resmi ditutup sejak April 2020 untuk mendukung kebutuhan lahan PT HWI Jepara, termasuk rencana pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Namun penutupan ini justru memunculkan persoalan baru, khususnya terkait penanganan sampah dari lima wilayah yang sebelumnya ditangani oleh TPA tersebut.
Kondisi tersebut menuntut adanya kebijakan strategis dan teknologi tepat guna dalam mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan tanpa menambah beban lingkungan atau sosial.
*Isu Kebijakan*
- Tidak adanya alternatif pengelolaan sampah pasca penutupan TPA Gemulung.
- Meningkatnya timbunan sampah di beberapa wilayah Jepara.
- Perlunya teknologi pengolahan sampah yang efisien dan ramah lingkungan di lahan terbatas.
- Kebutuhan pengendalian dampak lingkungan pasca penutupan TPA sesuai Permen PUPR No. 03/PRT/M/2013.
*Opsi Kebijakan*
*Opsi 1: Reaktivasi TPA Gemulung dengan Teknologi ITF (Intermediate Treatment Facility)*
Definisi:
ITF adalah sistem pengolahan sampah skala menengah hingga besar yang menggunakan teknologi termal seperti incinerator, gasifikasi, pirolisis, atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengurangi volume sampah secara drastis dan bahkan menghasilkan energi listrik.
Keuntungan ITF:
- Mengurangi volume sampah hingga 80–90%.
- Menghasilkan energi listrik (PLTSa).
- Tidak butuh lahan luas.
- Proses cepat dan efisien mengatasi timbunan sampah.
- Cocok untuk wilayah padat dan terbatas lahan dan mendukung pembangunan berkelanjutan
- Cocok untuk berbagai jenis sampah (organik & anorganik).
Kekurangan ITF:
- Biaya investasi tinggi (pembangunan, operasional, pemeliharaan).
- Butuh teknologi tinggi dan SDM ahli.
- Potensi emisi berbahaya jika sistem filtrasi gas tidak optimal.
- Umur alat tergantung jenis dan kualitas: rata-rata 15–25 tahun dengan perawatan rutin.
- Tidak fokus pada daur ulang atau kompos, hanya pembakaran/konversi.
*Opsi 2: Alternatif Pengolahan Organik Desentralistik dengan Teknologi IVC (In-Vessel Composting)*
Definisi:
IVC adalah metode pengomposan tertutup yang mempercepat proses dekomposisi sampah organik dalam sistem reaktor atau tabung bertekanan dan terkendali (in-vessel), menghasilkan kompos berkualitas tinggi.
Keuntungan IVC:
- Fokus pada sampah organik – cocok untuk limbah dapur dan pasar.
- Hasil akhir berupa kompos yang bermanfaat untuk pertanian atau RTH.
- Lebih murah secara teknis dan biaya operasional dibanding ITF.
- Cocok untuk pendekatan ekonomi sirkular dan ramah lingkungan.
- Bisa diterapkan dalam skala komunitas maupun kota.
Kekurangan IVC:
- Tidak cocok untuk sampah anorganik/plastik.
- Butuh pemilahan awal yang ketat dari sumber.
- Kapasitas terbatas – tidak cocok untuk pengolahan skala besar.
- Proses lebih lama dibanding ITF.
- Umur alat sekitar 10–15 tahun, tergantung intensitas dan material konstruksi.
- Tidak menjawab kebutuhan pengolahan tumpukan sampah lama.
*Opsi 3: Alih Fungsi Lahan ke RTH dan Pembangunan TPST Baru*
- Lahan TPA Gemulung sepenuhnya menjadi RTH sesuai kebutuhan PT HWI.
- Pengelolaan sampah dialihkan ke TPST baru (misal di Sengonbugel).
- Membutuhkan waktu dan biaya pembangunan infrastruktur baru.
- Tidak menjawab kebutuhan pengolahan tumpukan sampah lama.
*Rekomendasi Kebijakan*
DLH Kabupaten Jepara disarankan mengaktifkan kembali eks TPA Gemulung sebagai fasilitas ITF, dengan syarat:
- Teknologi yang digunakan memenuhi syarat teknis dan lingkungan.
- Proyek dilakukan dengan skema investasi publik-swasta (KPBU) atau CSR industri sekitar.
- Tetap mempertahankan sebagian kawasan sebagai RTH penyangga ekologis.
- Sambil menyiapkan jaringan TPST di desa untuk memproses sampah dari sumber secara terpilah.
*Analisis Kebijakan*
Kriteria
Skala & EfektivitasTinggi,
Beaya invesrmtasi
Dampak
Waktu implementasi
Lama Umur
ITF
cocok untuk wilayah padat Rendah Sedang
Tinggi Perlu skema KPBU_CSR
Lingkungan terkontrol bila sistem fiktrasi baik
Sedang
Teknologi 15 -25ntqhun (dengan perawatan)
IVCT
Spesifik Organik
Menengah
Sangat Rendah
Cepat
10-15 tahun
PST Baru / RTH Full
menunggu realisasi fisik
Tinggi
Bergantung Manajemen
Lama
Bergantung konstruksi
*Kesimpulan*
ITF adalah pilihan strategis untuk menjawab tantangan pengelolaan sampah pasca TPA Gemulung. Pemanfaatan teknologi termal ini tidak hanya mengatasi timbunan sampah lama, tetapi juga memberi nilai tambah berupa energi, sekaligus mendukung target Jepara sebagai kota bersih, modern, dan berkelanjutan.
*Disusun oleh:*
Tim Kajian dan Pemerhati Lingkungan dan Kebijakan Publik, Yayasan Konsorsium LSM Jepara.
Hasuma